Beranda > Uncategorized > Filofosi Jari

Filofosi Jari

Jari, organ penting yang ada di tangan, yang telah berbuat banyak hal di setiap kehidupan manusia. Ternyata, jari kita ini, memiliki filosofi tersendiri. Tepatnya, filosofi tentang seorang pemimpin. Berikut ini, akan dipaparkan di bawah ini.

 

1. Ibu Jari

Seorang pemimpin harus seperti ibu jari.

Perhatikan saat tangan kita mengepal, ibu jari akan menekuk paling terakhir setelah memastikan jari-jari lainnya telah menekuk, sehingga dia akan mengunci sekaligus mengokohkan kepalan tangannya. Dan ketika tangan dibuka, ibu jari akan terbuka lebih dulu, untuk memastikan semua kondisi aman kemudian membiarkan jari-jari lainnya terbuka.

Seorang pemimpin harus melindungi anak buahnya.

 

2. Telunjuk

Seorang pemimpin harus seperti jari telunjuk.

Jari yang digunakan untuk menunjuk dan mengarahkan. Semua tujuan ditunjuk oleh jari telunjuk.

Seorang pemimpin harus bisa mengarahkan anak buahnya.

 

3. Jari Tengah

Seorang pemimpin harus seperti jari tengah.

Lihat posisi jari ini, terletak di tengah, tepat di antara emapt jari lainnya.

Seorang pemimpin harus bisa bersifat netral dan adil terhadap anak buahnya.

 

4. Jari Manis

Seorang pemimpin harus seperti jari manis.

Jari yang indah, mempesona, berkarakter. Jari yang biasa kita hias dengan cincin.

Seorang pemimpin harus menarik dan berkharisma, menampilkan sesuatu yang bisa membuat semua orang kagum.

 

5. Jari Kelingking

Seorang pemimpin harus seperti jari kelingking.

Jari yang biasa kita gunakan untuk “ngupil” atau mengorek kotoran di lubang hidung yang sempit.

Seorang pemimpin harus bisa mencari kesempatan, gebrakan, gagasan, keputusan, walaupun dalam kondisi yang sempit dan kurang memungkinkan.

Terimakasih atas perhatiannya.

(disimak dari pidato seorang sahabat ketika ada “tes pidato Bahasa Indonesia” saat kelas 1 SMA)

Kategori:Uncategorized
  1. 29 November 2009 pukul 2:53 pm

    Hmm. . . benar2 kriteria Pemimpin yg sempurna tuh. . .

    • 21 Januari 2010 pukul 7:11 pm

      @ Miftahur : semoga kita para kaum Adam bisa jadi pemimpin yang sempurna, minimal di keluarga kita.
      Salam kenal…

  2. 1 Januari 2011 pukul 5:20 pm

    keren banget filosofi jarinya… muantap buanget dah, bahkan ngupil aja ad maknanya…

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke Kardus Bekas Batalkan balasan